Minat Studi Pengelolaan Lingkungan yang merupakan bagian pada Program Studi Ilmu Lingkungan Pascasarjana Universitas Gadjah Mada (UGM) bersama Departemen Geografi Lingkungan Fakultas Geografi UGM, menggelar penelitian yang bertujuan menginventarisasi dan memantau simpanan karbon di ekosistem mangrove di Kabupaten Bantul. Penelitian ini merupakan upaya penting dalam mendukung jasa ekosistem pesisir dan mitigasi perubahan iklim, terutama mengingat peran strategis mangrove dalam menjaga keseimbangan ekosistem pesisir sesuai dengan SDGs ke-13 terkait dengan penanganan perubahan iklim.
Meskipun luasan dari ekosistem mangrove di Kabupaten Bantul lebih rendah dibandingkan dengan jenis tutupan lahan lainnya, misalnya lahan pertanian, ekosistem ini tetap memiliki peran yang sangat penting. Mangrove di wilayah ini tidak hanya berfungsi sebagai penyerap karbon, tetapi juga sebagai penyangga alami terhadap abrasi pantai, pelindung dari badai, dan penyedia habitat bagi berbagai spesies laut dan darat. Kontribusi ini menjadikan mangrove sebagai komponen kunci dalam menjaga kesehatan lingkungan pesisir dan kesejahteraan masyarakat setempat.
Penelitian yang dilakukan oleh dosen dari UGM yang terdiri dari Dr. Sc. Andung Bayu Sekaranom., M.Sc., Dr. Langgeng Wahyu Santosa., M.Si, Citra Musafirah Isni Wahid, Maria Riswanti Tadubun, dan Risqi Amelia Nugraini ini mengkaji variasi spasial dari sekuestrasi karbon di wilayah pesisir Kabupaten Bantul, Yogyakarta, Indonesia, menggunakan pendekatan penilaian cepat berdasarkan data satelit dan survey lapangan. Hasil analisis menunjukkan wilayah mangrove di BantulĀ memiliki tingkat sequestrasi yang lebih tinggi dibanding tutupan lahan lainnya dan juga memiliki peran ekologis yang tidak dapat diabaikan. Mangrove pada lokasi tersebut berfungsi sebagai penyangga terhadap dampak perubahan iklim dan memberikan perlindungan alami yang sangat dibutuhkan untuk area pesisir.
Mangrove menjadi elemen vital dalam strategi mitigasi perubahan iklim. Di Kawasan Konservasi Mangrove Baros, penelitian ini menemukan bahwa mangrove yang lebih tua dan lebih matang, memiliki kapasitas penyimpanan karbon tertinggi dengan karbon atas permukaan lebih dari 140 ton/ha dan karbon bawah permukaan lebih dari 130 ton/ha. Vegetasi yang lebih muda memiliki tingkat penyimpanan karbon yang lebih rendah, tetapi tetap berkontribusi signifikan terhadap fungsi ekosistem secara keseluruhan.
Temuan ini menegaskan pentingnya pelestarian dan pengelolaan ekosistem mangrove di Kabupaten Bantul. Mangrove tidak hanya mendukung mitigasi perubahan iklim tetapi juga menyediakan berbagai manfaat ekosistem yang esensial bagi keberlanjutan lingkungan pesisir dan kesejahteraan masyarakat di sekitar kawasan ini.
by : Dr. Sc. Andung Bayu Sekaranom., M.Sc.,