
Sebagai upaya memperkuat kapasitas akademik dan riset dalam bidang pengelolaan lingkungan serta mitigasi bencana, Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada (SPs UGM) melalui Minat Studi Magister Pengelolaan Lingkungan melakukan kegiatan benchmarking di Josaphat Microwave Remote Sensing Laboratory (JMRSL), Chiba University pada Selasa, 25 Maret 2025. Kegiatan ini bertujuan untuk mengadopsi teknologi canggih dalam pemantauan lingkungan berbasis Big Data dan Citra Satelit guna memperkuat studi dan riset yang berdampak langsung pada keberlanjutan lingkungan.
Kunjungan ini diterima langsung oleh Prof. Josaphat Tetuko Sri Sumantyo, B.Eng., M.Eng., Ph.D., selaku pimpinan JMRSL, yang memaparkan berbagai inovasi yang telah dikembangkan laboratoriumnya, termasuk pengembangan sensor radar satelit dan produk riset terkait mitigasi bencana alam. Teknologi ini dinilai memiliki potensi besar dalam meningkatkan efektivitas pengelolaan lingkungan berbasis data. Dari pihak UGM, Dr. Langgeng Wahyu Santosa, M.Si, selaku Pimpinan Minat Studi Magister Pengelolaan Lingkungan, menyampaikan profil serta arah pengembangan studi di bidang pengelolaan lingkungan dan mitigasi bencana yang berfokus pada pemanfaatan teknologi untuk menciptakan solusi inovatif dalam penanganan tantangan lingkungan global.
Hasil dari pertemuan ini adalah terjalinnya kerja sama antara Sekolah Pascasarjana UGM dengan JMRSL Chiba University dalam rangka penyelenggaraan International Geoscience and Smart City Conference (IGSSCI) 2025, di mana Prof. Josaphat akan berperan sebagai Keynote Speaker, Guest Lecturer dalam mata kuliah Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografi untuk Lingkungan, serta sebagai Advisory Board dalam pengembangan Studio Pengelolaan Lingkungan di SPs UGM. Kerja sama ini diharapkan dapat membuka peluang lebih luas bagi mahasiswa dan akademisi dalam memanfaatkan teknologi penginderaan jauh untuk mengatasi isu-isu lingkungan secara lebih akurat dan efisien.
Kolaborasi ini sejalan dengan komitmen Sustainable Development Goals (SDGs), terutama dalam mendukung Tujuan 11 (Kota dan Permukiman yang Berkelanjutan) dan Tujuan 13 (Penanganan Perubahan Iklim). Dengan pemanfaatan teknologi radar satelit dan analisis Big Data, kapasitas pemantauan lingkungan serta mitigasi bencana dapat ditingkatkan, sehingga memperkuat ketahanan masyarakat terhadap dampak perubahan iklim. Melalui sinergi antara akademisi dan riset teknologi, UGM terus berupaya menjadi bagian dari solusi global dalam menciptakan lingkungan yang lebih berkelanjutan dan tangguh terhadap perubahan iklim.
Dengan adanya kerja sama ini, diharapkan terjadi pertukaran ilmu dan teknologi yang dapat membawa manfaat bagi kedua institusi serta masyarakat luas. Langkah strategis ini menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi antara institusi akademik dan penelitian internasional memiliki peran penting dalam mendorong inovasi untuk pengelolaan lingkungan yang lebih baik. UGM terus berkomitmen untuk berkontribusi dalam membangun masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan melalui pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi mutakhir.